9/12/13

Riwayat Hidup

Mahasiswa uzur seperti saya pasti tidak jauh-jauh dari menulis skripsi. Saya tidak ingin curhat tentang bagaimana saya banting tulang putar otak demi menulis satu paragraf tulisan ilmiah. Yaeyalah, elo kan nggak banting tulang putar otak, Nis. Saya cuman teringat saja kepada satu lembar yang pasti selalu ada di skripsi atau tesis atau disertasi. Satu lembar yang seringnya sih saya temukan tersimpan di halaman paling belakang. Lembar yang memperkenalkan pembaca kepada penulis hebat yang bisa menambah pengetahuan baru bagi dunia sains. Lembar yang membuat saya berdecak kagum, "Wiiiih, dia pernah ke luar negeri. Waaaah, pernah juara nasional." dan wah wih lainnya. Lembar bernama Riwayat Hidup.

Jujur, selama mengutip dari skripsi ataupun tesis orang kampus, hal yang menyenangkan dari membaca skripsi tidak hanya ketika, "Yes, gue dapat literaturnya!" tetapi juga mengetahui sepecah kaca hidup peneliti yang keren-keren. Lalu ketika hari ini bosan merevisi kalimat yang itu-itu lagi, saya mencoba menulis Riwayat Hidup saya. Bingung harus memulai dari mana. Mencontek sedikit skripsi orang, mulai tertulislah riwayat hidup saya dari tempat dan tanggal lahir.

Yang banyak tertulis di lembar riwayat hidup adalah bagaimana kita mengisi rata-rata 4 tahun atau 1460 hari atau 35.040 jam atau 2.102.400 menit atau 12.6144.000 detik dengan berbagai kegiatan organisasi kampus dan prestasi-prestasi yang telah dicapai. Karena menyontek yang begitulah, saya ikutan menulis segala kegiatan di dalam dan di luar kampus yang saya lakukan semasa kuliah, plus gelar juara yang pernah teraih.

Yeah, yang saya lakukan. Yang mereka lakukan. Tapi tidak semua yang saya lakukan saya tulis. Saya tidak menulis beli pepaya di gerobak buah dekat pagar Berlin tiap pagi atau menitip makan siang yang belum habis di warteg karena tiba-tiba dosen minta ketemu. Yang tertulis adalah hal-hal yang saya dan mereka anggap penting. Keren. Bermanfaat. Bernilai suci. Dan perlu saya tambahkan: kegiatan yang menurut saya menambah nilai pujian dari orang yang membaca karya ilmiah kita.

Hampir bahkan tidak ada yang menulis hal-hal yang jelek. Mungkin memang bukan tempatnya. Tapi apakah salah? Hehehe, tidak tahu sih. Saya belum pernah baca peraturan yang mengharuskan kita menulis Riwayat Hidup dengan hal-hal yang baik. Tapi kebanyakan memang yang ditulis itu ya begitu. Saya pernah jadi lalala di organisasi yeyeye.

Terus yang tidak pernah ikut organisasi mau menulis apa? Saya tidak pernah jadi lalala di organisasi mana pun. Titik. Riwayat hidup selesai.

Sebagai mahasiswa yang tidak suka terikat dengan peraturan kelompok, saya hanya aktif jadi kepanitiaan acara saja, itu juga pasti tingkat awal doang. Tidak benar-benar masuk dan tenggelam lama di bawah kepemimpinan satu orang khusus. Malas saja saya masuk ke dalam dunia orang-orang yang punya mimpi tinggi dengan segala visi dan misi yang kalimatnya di AD/ART sulit saya pahami.

Tidak apa-apa ada yang menganggap saya egois. Lalu hal ini lah yang pernah saya tanyakan kepada seorang teman, "Yaaaah, gue nulis apa dong di Riwayat Hidup gue?" Jadilah saya menulis yang biasa-biasa saja. Nggak ada keren-kerennya.

Berjalan Bersebrangan

Menulis riwayat hidup itu menampilkan memori tua tentang hidup yang sudah terlanjur, menelisik apa saja yang sudah dilakukan di masa dulu. Empat tahun ditulis singkat dalam selembar kertas, atau mungkin hanya dua paragraf.

Sepertinya perlu juga kita menulis riwayat hidup setiap harinya. Menulis apa saja yang kita lakukan seharian penuh. Baik buruknya. Manfaat mudharatnya. Memang tidak akan selengkap yang ditulis malaikat. Daya ingat manusia lemah. Apalagi manusia punya sifat menyembunyikan yang buruk-buruk, tidak hanya kepada orang lain, tapi juga kepada diri sendiri. Kita bisa saja mengelak hal A itu masih bisa dibilang boleh walau menurut syari'atnya tidak boleh dilakukan.

Terlepas dari sikap kita yang akan menafikkan perilaku pribadi, menulis riwayat hidup setiap hari bukan hal yang buruk. Bahkan bisa jadi bahan evaluasi diri, hari ini kok saya sedekahnya kurang dari biasanya, hari ini kok malas rapiin buku, besok-besok nggak gini lagi deh. Hehehe, asal besoknya nggak besok besok besok besoknya lagi  -_____-

2 comments: